Sandy Canester
"Kalo bicara sejarahnya, dulu gue ngeband terus di produce sama dia (Pay), tapi akhirnya labelnya bubar. Dan gue akhirnya gabung di komunitas Palu. Di situ gue banyak di belakang layar. Beberapa project gue selalu bareng Pay, tektoknya enak, bisa dibilang klop," kisahnya saat menyambangi kantor kapanlagi.com di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2013).
"Itu die kenapa album gue lama, karena Pay gak mau garap kalo gak ada gue, gue juga sebaliknya," lanjutnya.
Banyak hal positif yang dipetik Sandy selama kerja bareng Pay. Bukan hanya dalam hal bermusik, tapi dalam segala hal. "Yang gue pelajari dari seorang Pay itu, dia selalu belajar. Ada satu kata-kata yang gue inget dari dia 'sebagai musisi, lo harus bikin karya, kalo gak bikin karya, lo jangan ngaku-ngaku musisi'," katanya.
"Kalo bicara dia sebagai gitaris, ampun deh, sama yang namanya gitar die uda top banget. Tapi pada saat gue berada di komunitas Palu, kita sama-sama ngebangun. Pay juga belum menemukan konsep dan formula sebagai arranger, produser, kita sama-sama belajar," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar