Selasa, 09 April 2013

936 Istri Idap HIV AIDS, Akibat Suami Suka Jajan

936 Istri Idap HIV AIDS, Akibat Suami Suka Jajan

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mengingatkan bahaya HIV/Aids, yang dalam lima tahun terakhir jumlah pengidapnya di Indonesia mengalami lonjakan tajam.

Yang mengkhawatirkan, pengidap dari kalangan ibu rumah tangga menempati urutan pertama pertumbuhan.

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan, tahun 2012 lalu temuan pengidap HIV/Aids dari kalangan ibu rumah tangga mencapai 936 kasus, yang merupakan catatan tertinggi berdasarkan jenis pekerjaan. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan temuan dari kalangan pekerja seks yang hanya 36 kasus.

"Ini yang harus digarisbawahi. Ibu rumah tangga yang suaminya memiliki perilaku beresiko memiliki resiko lebih besar tertular HIV/Aids dan penyakit Infeksi Menular Seks lainnya," ungkap Sekretaris LKNU Anggia Ermarini dalam keterangan persnya (Kamis, 4/4).

NU merasa terpanggil untuk ikut prihatin dengan kondisi tersebut, karena dengan jamaah yang tersebar di pedesaan dengan tingkat pemahaman tentang HIV/Aids yang rendah, hal ini juga menjadi ancaman.

"Kami jelas tidak bisa tinggal diam dengan kondisi ini. NU memiliki mandat jam'iyyah dalam penanggulangan HIV/Aids di Indonesia, agar bagaimana NU bisa berkontribusi dalam penanganan masalah masyarakat," tambah Anggi.

Dalam peranannya ikut menanggulangi penyebaran HIV/Aids semakin luas, LKNU menggelar Pelatihan Program Pencegahan HIV Bagi Petugas Lapangan & Koordinator Lapangan di Semarang. Kegiatan ini berlangsung pada 25 – 29 Maret 2013 dan diikuti oleh 92 orang peserta yang berasal dari Tegal, Pemalang, Brebes, Wonosobo, dan Magelang.

“Pelatihan ini memang bentuk komitmen LKNU dalam penanggulangan HIV AIDS di Indonesia. Kegiatan yang sama akan terus kami gelar sepanjang Maret dan April ini,” tegas Anggi.

Pelatihan serupa akan dilaksanakan di Yogyakarta, Solo, Jakarta, NTB, Kendari, Balikpapan, Pontianak, Surabaya dan Padang.

Terkait penyebab ibu rumah tangga rentang terinfeksi HIV/Aids, masih kata Anggi, tak lepas dari rendahnya posisi tawar dalam rumah tangga. Rendahnya pengetahuan dan informasi tentang virus mematikan tersebut juga menjadi pekerjaan yang harus dicarikan jalan keluar.

"Itu yang menjadi konsen dan komitmen LKNU. Semakin tinggi prevalansi HIV/Aids di kalangan ibu rumah tangga dan anak, itu menuntut NU untuk ikut aktif melakukan penanganan," tuntasnya.

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Desember 2012, sebanyak 5.489 kasus baru HIV dan 1.317 kasus baru AIDS dilaporkan ditemukan di Indonesia.(zul/rmol/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar